Susahnya menjaga hati.
Sedangkan ia adalah tempat pandangan Allah. Ia merupakan wadah rebutan di antara malaikat dan syaitan. Masing-masing ingin mengisi. Malaikat dengan hidayah, syaithan dengan kekufuran. Bila tiada hidayah, ada ilmu pun tidak menjamin dapat selamat, sekalipun ilmu diperlukan. Susahnya menjaga hati. Bila dipuji, ia berbunga. Terasa luar biasa. Bila dicaci, aduh sakitnya. Pencaci dibenci. Bahkan berdendam sampai mati. Bila berilmu atau kaya, sombong mengisi dada. Jika miskin atau kurang ilmu, rendah diri pula dengan manusia. Adakalanya kecewa. Kemuncaknya putus asa.
Pada takdir yang menimpa, kita susah untuk redha. Ujian yang datang, sabar tiada. Jiwa menderita. Melihat kelebihan orang lain, hati tersiksa. Kesusahan orang lain, hati menghina. Bahkan terhibur pula. Suka menegur orang, tapi bila ditegur hati luka. Aduh susahnya menjaga hati. Patutlah ia dikatakan raja diri. Bukankah sifat sombong pakaian Raja?!
Pada takdir yang menimpa, kita susah untuk redha. Ujian yang datang, sabar tiada. Jiwa menderita. Melihat kelebihan orang lain, hati tersiksa. Kesusahan orang lain, hati menghina. Bahkan terhibur pula. Suka menegur orang, tapi bila ditegur hati luka. Aduh susahnya menjaga hati. Patutlah ia dikatakan raja diri. Bukankah sifat sombong pakaian Raja?!
Bukan mudah menahan marah apabila orang marah kepada kita atau orang membuat kesalahan kepada kita. Bukan mudah tidak membalas terhadap orang yang menganiaya dan memfitnah kita. Sedangkan mereka menyusahkan kita, dan kita pun menderita dibuatnya. Tidak mudah menahan perasaan hati agar tidak berbunga ketika ada orang memuji kita. Apakah kita boleh menolak pujian itu dengan rasa hati bahwa kita tidak layak menerimanya? Tidak mudah, biasanya hati sedap dan berbunga rasanya.
Apabila kita berhadapan dengan orang serba istimewa, ada yang kaya, berjabatan tinggi, tinggi ilmunya sedangkan kita orang biasa saja, biasanya kita inferiority complex dibuatnya, malu pun timbul. Dapatkah kita merasa biasa saja, tidak terasa apa-apa?
Yang penting kita dengan Tuhan ada hubungan senantiasa, takut dan cinta. Terasa bahagia dengan Tuhan, rasa senang dengan-Nya yang lain tidak ada arti apa-apa. Apakah mudah hati kita menahan derita bila mendapat bala bencana? Tidak mudah, biasanya hati kita derita dibuatnya. Kita rasa kecewa, kita rasa orang yang malang hidup di dunia. Kita tidak dapat hubungkaitkan dengan hikmah dan didikan Tuhan kepada kita. Bahkan biasanya selalu saja jahat sangka dengan Tuhan yang melakukannya. Hati kita rasa bahwa tidak semestinya Tuhan menyusahkan kita.
Begitu jugalah kalau kita orang istimewa, berilmu, berjabatan tinggi, kaya! Biasanya rasa megah datang tiba-tiba, sombong pun berbunga, mulailah kita menghina. Hidup kita pun mulailah berubah, sebelumnya beragama lupa agama. Kalau dahulu dapat bergaul dengan orang biasa, sekarang kawan kita golongan atas saja . Hendak bergaul dengan orang biasa seperti dahulu rasa jatuh wibawa.
Berkasih syg sesama manusia melebihi segala-galanya...Terganggu fikiran..tergugat jiwa..CINTA nan merah mekar berbunga..Bagai dunia milik berdua..24 jam sehari masaku hanya utkNya..FB,YM,HP,KFC,Highway, Taman bunga, MegaMall, lambang pertemuan...
**"Islamic couple''.
Kami memenuhi segala syarat....xkeluar berdua,apatah nak naik moto @ keta berdua...Pantang keturunanku! bermain mata? Oh tidak...Haram tu..zina mata tu...~ Main2 mesej jer... kejut bangun Subuh...bagi ayat2 Cinta Allah...Nasihat Serba ringkas..heh..! Islamic gitu kan...**Boleh ker
BOLEH...asalkan kalian dapat memberi jaminan bahawa tidak akan ada langsung titik2 hitam y menompang dlm diri..;) Layakkah anda utk memberi jaminan ini...sedangkan dgn hanya menggunakan ayat Allah pun bisa menggugat iman sang Da'e...
**Sungguh jarum syaitan itu ternyata halus...
Sungguh hati2 anak Adam itu umpama ikan2 masin...
Bilamana ikan2 itu hidup di lautan nan luas..air y masin 2 langsung tidak mempengaruhinya..
Tetapi..bilamana ikan2 itu mati..cukuplah dengan hanya secubit garam ia langsung mengubah rasanya..
Begitulah hati2 anak Adam..
bilamana ia hidup...maka pergilah dia kemana2 y dia suka tanpa bimbang anasir2 jahat mempengaruhinya..
Tetapi bilamana ia mati...mudahnya anasir2 jahat ini menapak dalam diri...
Nauzubillahiminzalik..
Begitulah hati manusia sentiasa berubah-ubah mengikut keadaan. Karena itulah kita disuruh berdoa:
“Ya Allah tetapkanlah hati kami di atas agama-Mu, dan mentaati-Mu.”
p's: moga hati ini terus istiqomah...Ya Allah,jauhkan hatiku dr berfikir selain dari keranaMu...
: Nak jadi Muslim sepenuhnya @ separuh2??
No comments:
Post a Comment
UrComment..