Ma pages

June 9, 2011

Ibroh sepanjang masa dari Almarhumah Ustadzah yoyoh Yusro 'sang Murobiah'


dakwatuna.com – Hari ini Sabtu 21 Mei 2011 bertepatan dengan 18 Jumadits Tsani, kita kehilangan seorang mujahidah dakwah, ustadzah, muballighoh, bunda yang penuh kesabaran : Yoyoh Yusroh. Masyarakat banyak mengenalnya sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi PKS yang sangat gigih memperjuangkan RUU pornografi. Usulan cerdas beliau tentang kemungkinan tentara TNI wanita berjilbab juga menarik banyak pihak untuk mencermati langkah beliau. Keterlibatannya di kerja dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah dan tarbiyah di tengah masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap kader dakwah khususnya akhwat muslimat. Panggilan Bunda yang dialamatkan kepada beliau menunjukan penghargaan dan arti khusus diri beliau di hati setiap akhwat kader dakwah. Beliau kini telah meninggal, namun catatan kebaikan telah banyak ditorehkan, saatnya bagi kita untuk meneladani dan melanjutkan perjuangannya.

Setiap kematian meninggalkan pesan, pesan untuk mengingat betapa dekatnya kita dengan alam barzah. Pesan untuk mengingat dan menyebut kebaikan yang meninggal agar ada langkah yang nyata dalam mengikuti kebaikan-kebaikan yang ada.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kamu menghadiri orang yang sakit atau orang yang meninggal, maka katakanlah yang baik, maka sesungguhnya malaikat mengaminkan (membaca amin) atas apa yang kamu katakan.” (HR. Muslim)


Dalam riwayat lain dari al-Bukhari, bahwasanya satu jenazah dibawa melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat radiyallahu ‘anhum, lalu mereka menyebutkan kebaikan-kebaikan orang tersebut. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wajib”. Lalu lewat lagi satu jenazah yang lain, lalu mereka menyebutkan kejahatan kejahatannya.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda lagi, “Wajib”. Maka Umar bin Khatab radiyallahu ‘anhu bertanya, “Apakah gerangan yang wajib?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ini yang kamu sebutkan atasnya kebaikan, maka wajiblah baginya surga; dan ini yang kamu sebutkan atasnya kejahatan, maka wajiblah baginya neraka. Kalian adalah saksi-saksi Allah di muka bumi.” (HR. Bukhari)


Air mata akan segera mengering, gundukan tanah akan segera membatu, kesedihan akan segera ditumpuki dengan agenda kesibukan lainnya, maka marilah sejenak kita mengenang kebaikan beliau, kebaikan dan hanya kebaikanlah yang layak untuk dikenang dari setiap insan. Mari belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh

Pertama: Teladan Fisik yang Kuat dan Komitmen dalam menjaga kesehatan

Aktifitas dakwah membutuhkan energi yang luar biasa. Ini yang disadari oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, maka beliau punya komitmen yang sangat tinggi dalam menjaga kesehatan, dan juga mengingatkan kader dakwah yang lain agar peduli kesehatan. Afifah Afra menuliskan kenangannya bersama ustadzah Yoyoh Yusroh dalam suatu kesempatan memberikan tausiah di depan para muslimah Semarang. Beliau sangat menganjurkan para muslimah untuk menjaga kesehatan. Menekankan untuk mengonsumsi banyak sayur dan buah-buahan, serta meninggalkan segala jenis makanan instan yang berpengawet. Lebih tegas ustadzah Yoyoh Yusroh menjelaskan: “Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib.” Komitmen beliau yang tinggi ini pun bisa dengan mudah dibuktikan di depan mata. Melahirkan 13 putra dan putri tentu dibutuhkan penjagaan fisik yang luar biasa, belum ditambahi aktifitas dakwah dan kegiatan yang sangat padat. Beliau mampu melewati hari-hari sibuknya dengan stamina yang kuat. Saat ditanya seorang akhwat tentang resep fitnya, beliau mengingatkan untuk jangan lupa mengonsumsi habbatus sauda dan madu.

Kedua: Kesabaran Luar Biasa

Melahirkan, merawat dan membesarkan 13 orang anak adalah hal luar biasa yang mutlak membutuhkan kesabaran yang luar biasa. Betapa banyak kader dakwah yang hari ini mengumbar keluhkesah dan berteriak kerepotan, sementara mereka baru dikarunia satu dua anak, dengan amanah dakwah yang tak seberapa. Kegiatan beliau yang begitu padat tentulah membutuhkan kesabaran luar biasa. Dalam kehidupan rumah tangga beliau adalah contoh kesabaran seorang ummahat, karena beliau seringkali diminta –terkadang bersama suaminya- untuk mengisi talkshow dan seminar dengan teman keluarga islami. Beliau berpesan tentang kunci sukses membina rumah tangga: “Dalam membina rumah tangga, yang penting prinsipnya saling memberi. Tidak ada yang superordinat atau subordinat antara laki-laki dan wanita. Sejak awal menikah komitmen itu harus ada. Laki dan wanita punya keistimewaan.”. Banyak lagi pesan dan petuah beliau tentang rumah tangga, yang sungguh telah dibuktikan sejak awal dalam kesabaran beliau mengarungi rumah tangga. Sekali lagi, dengan 13 orang anak!

Ketiga: Aktif Bergerak

Ustadzah Yoyoh Yusroh juga menjadi teladan akhwat muslimah dalam kiprah bagi dakwah dan masyarakat. Amanah beliau yang begitu banyak senantiasa beliau tuntaskan dengan sebaik-baiknya. Bukan hanya dalam konteks internal partai atau dalam negeri, namun juga tampil aktif dalam organisasi internasional bahkan perjuangan internasional membela Palestina. Beliau memimpin rombongan Viva Palestina yang dikoordinir oleh Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP), dan melalui perjuangan berat akhirnya mampu menembus Gaza dengan dikawal barisan panser tentara Mesir. Kiprah beliau yang sangat padat bisa dilihat dari rentetan tugas dan penghargaan yang beliau dapat. Selain di DPR beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI (Tahun 2005-2010), bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Tak hanya itu, sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama RI tahun 2001. Sebuah gambaran sekaligus teladan, seorang ummahat yang sukses meramu antara ranah domestik dengan pengabdian kemasyarakatan.

Keempat: Ruhiyah Tinggi

Aktivitas dakwah dan kemasyarakatan yang begitu padat akan sangat melelahkan tanpa siraman ruhiyah yang teratur dan pada porsi yang istimewa. Ustadzah Yoyoh Yusroh tahu dan meyakini dengan pasti hal tersebut. Karenanya beliau senantiasa menghiasi hari-hari padat aktifitasnya dengan charger ruhiyah yang terus dijaga dan ditingkatkan. Tilawah dan mengulang hafalan Quran adalah rutinitas harian yang tak terlewatkan. Salim A Fillah pernah mendapati beliau bersama suami tengah asyik mengulang hafalan berdua, bergantian menyimak dan membenarkan. Secara khusus, beliau senantiasa menyelesaikan tilawah tiga juz setiap harinya. Tentu sebuah capaian yang luar biasa, yang barangkali tak terbayangkan dalam benak banyak kader yang selalu gagal menyelesaikan satu juz tilawah karena alasan kesibukan. Ketika ditanya bagaimana mungkin menyempatkan diri untuk tilawah sebanyak itu dalam setiap harinya, ustadzah Yoyoh Yusroh menjawab dengan yakin dan mantap: “Justru karena sibuk dan banyak hadapi aneka persoalan serta begitu beragam manusia, maka harus memperbanyak Al-Qur’an”. Subhanallah

Kelima: Penyayang dan Peduli

Banyak akhwat yang terkesan dengan kesederhanaan dan ketawadhukan beliau, dan lebih dari itu kedekatan personal dan ukhuwah yang dibuktikan dengan langkah nyata. Panggilan bunda dan ummi menandakan tempat khusus di hati para akhwat. Seorang akhwat muda begitu terkesan saat dalam sebuah pertemuan kedua dengan beliau, ustadzah Yoyoh Yusroh masih mengingat betul nama dan asalnya, serta menanyakan tentang kegiatan dan aktifitas terbarunya. Hal ini jelas menunjukkan kepedulian dan kasih sayang beliau yang tulus kepada para akhwat, tanpa pamrih, seperti kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Akhirnya, tentulah masih banyak teladan kebaikan yang telah ditorehkan oleh ustadzah Yoyoh Yusroh, coretan singkat ini tak akan pernah mampu mewakili kebaikan dan keteladanan dari sosok daiyah dan mujahidah ini. Sekali lagi marilah belajar kokoh dari ustadzah Yoyoh Yusroh. Mari belajar memuhasabahi diri atas langkah yang amal yang telah kita torehkan setiap hari.

Beberapa hari sebelum meninggal, beliau menuliskan SMS berisikan kegelisahan dan muhasabah hatinya kepada seorang akhwat:

“ Ya rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak diakhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita Khadijah Al-Kubra yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah binti Umar yang dibela oleh Allah saat akan dicerai karena shawwamah (rajin puasa-red) dan qawwamahnyaI (rajin tahajud-red)? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500 an hadits, sedang aku…. ehm 500 juga belum… atau dengan Ummu Sulaim yang shabiroh (penyabar) atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad… atau dengan siapa ya. Ya Allah, tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliah mereka… sehingga aku layak bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di taman firdaus-Mu.."


Berikut adalah korespondensi saya yang terkahir melalui email dengan almarhumah ibu saya, ummi Yoyoh Yusroh, 3 hari sebelum beliau dipanggil oleh Allah SWT tanggal 21 Mei 2011 kemarin.

Nasihat terakhir dari ummi ini akan selalu kuingat.Semoga amal ibadah ummi diterima di sisi Allah, dilapangkan kuburnya, diampuni segala dosa-dosanya, dan dimasukkan ke dalam surganya.

Dan agar kami anak-anaknya, suaminya, dan keluarga serta kerabat terdekat dikuatkan dan diberikan ketabahan dalam melanjutkan hidup kami tanpa ummi yang sangat kami cintai. InsyaAllah cita-cita, keinginan, pengabdian, kerja keras, dan dawah ummi akan terus kami lanjutkan

Selamat jalan ummi, kami ikhlaskan kepergianmu. Semoga Allah menempatkan ummi di surganya yang mulia.

From: Yoyoh Yusroh

Date: 2011/5/18

Subject: Nasihat untuk sang putera

To: Aizza Jundana

Nasihat Seorang Arab Kepada Putranya

(Ukht/ Nayifah Uwaimir)

Wahai puteraku …

Agar engkau menjadi seorang raja yang berwibawa di hadapan manusia ..

Janganlah berbicara dalam berbagai urusan ..

Kecuali setelah mengecek kebenaran sumbernya ..

Dan jika seseorang datang membawa berita, cari bukti kebenarannya sebelum dengan berani engkau berbicara ..

Hati-hati dengan isu .. jangan percayai setiap yang dikatakan,

jangan pula percaya sesuatu yang setengah engkau lihat ..

Dan jika engkau mendapatkan cobaan berupa seorang musuh .. hadapi dengan berbuat baik kepadanya .. tolak dengan cara yang lebih baik, niscaya permusuhan itu berubah menjadi cinta kasih

Jika engkau hendak mengungkap kejujuran orang, ajaklah ia pergi bersama .. dalam bepergian itu jati diri manusia terungkap .. penampilan lahiriahnya akan luntur dan jatidirinya akan tersingkap! Dan

“bepergian itu disebut safar karena berfungsi mengungkap yang tertutup, mengungkap akhlaq dan tabiat”.

Jika engkau diserang banyak orang sementara engkau berada di atas kebenaran .. atau jika engkau diserang dengan kritikan-kritikan buruk .. bergembiralah .. sebab mereka sebenarnya sedang berkata:

“engkau orang yang sukses dan berpengaruh”, sebab,

· anjing yang mati tidak akan ditendang,

· dan tidak dilempar kecuali pohon yang berbuah

Wahai puteraku ..

Jika engkau hendak mengkritik, biasakan untuk melihat dengan mata tawon lebah .. dan jangan memandang orang lain dengan mata lalat, sebab engkau akan terjatuh kepada perkara yang busuk!

Tidurlah lebih awal wahai puteraku agar bisa bangun lebih awal .. sebab keberkahan ada di pagi hari, dan saya khawatir kehilangan kesempatan mendapatkan rizki Allah yang Maha Penyayang disebabkan engkau begadang di malam hari, sehingga tidak bisa bangun pagi!

Akan aku ceritakan kepadaku kisah seekor kambing dan serigala, supaya engkau aman dari orang yang berbuat makar ..

Dan saat seseorang memberikan tsiqah-nya kepadamu, jangan sampai engkau mengkhianatinya!

Akan aku ajak engkau ke sarang singa .. akan aku ajarkan bahwa singa itu tidak menjadi raja hutan dikarenakan aumannya!!

Akan tetapi, karena ia berjiwa tinggi! Tidak mau memakan hasil buruan binatang lain, betapapun ia lapar .. dan perutnya melilit-lilit .. jangan mencuri jerih payah orang lain .. sebab engkau menjadi keji!

Akan aku ajak engkau menemui bunglon .. agar engkau menyaksikan sendiri tipu dayanya! Bunglon merubah warna dirinya sesuai dengan tempat ia berada .. agar engkau mengetahui bahwa yang seperti bunglon itu banyak .. dan berulang-ulang! Dan bahwasanya ada orang-orang munafik .. banyak pula manusia yang berganti-ganti pakaian .. dan berlindung dibalik alasan “ingin berbuat baik”.

Wahai puteraku ..

Biasakan engkau bersyukur .. kepada Allah! Cukuplah menjadi alasan untuk bersyukur kepada-Nya bahwa engkau dapat berjalan, mendengar dan melihat!

Bersyukurlah kepada Allah, dan syukuri pula manusia .. sebab Allah SWT akan menambah orang-orang yang bersyukur

Dan manusia senang saat mendapati seseorang yang diberi sesuatu lalu orang itu menghargainya!

Wahai puteraku .. ketahuilah bahwa sifat utama yang paling agung dalam kehidupan ini adalah sifat jujur!

Dan bahwasanya kebohongan, meskipun tampak memberi keselamatan .. namun jujur lebih berakhlaq bagimu! Dan bagi orang sepertimu!

Wahai puteraku …

Persiapkan alternatif untuk segala urusan .. agar engkau tidak membuka jalan kehinaan!

Manfaatkan segala peluang .. sebab peluang yang datang sekarang .. bisa jadi tidak akan berulang!!

Jangan berkeluh kesah .. aku harap engkau optimis .. siap menghadapi kehidupan ..

Jauhilah orang-orang yang putus asa dan pesimis, lari dari mereka! Dan jangan sampai engkau duduk dengan seseorang yang selalu memandang sial kepada segala hal!!

Jangan bergembira saat melihat orang lain terkena musibah .. jangan pula menghina orang karena postur atau penampilannya ..

Sebab dia tidak menciptakan dirinya .. dan saat engkau menghina orang lain, pada hakekatnya engkau menghina ciptaan dari Dzat yang Maha Mencipta dan Membuat bentuk rupa

Jangan membuka aib orang, sebab Allah akan membuka aibmu di rumahmu .. sebab Allah-lah Dzat yang menutupi .. dan mencintai orang yang menutupi!

Jangan menzhalimi siapa pun .. dan jika engkau hendak menzhalimi dan engkau merasa mampu menzhalimi, ingatlah bahwa Allah SWT lebih mampu!

Jika engkau merasa hatimu mengeras, usaplah kepala anak yatim .. engkau akan terheran-heran .. bagaimana usapan itu dapat menghilangkan rasa keras hati dari hatimu, seakan hatimu menjadi pecah dan melunak!

Jangan mendebat .. dalam perdebatan .. kedua pihak merugi.

Kalau kita yang kalah, kita merugi telah kehilangan kebesaran kita, dan jika menang, kita juga merugi, telah kehilangan orang lain yang menjadi lawan debat kita .. semua kita kalah .. baik yang merasa menang .. dan yang merasa belum menang!

Jangan monopoli pendapat .. yang bagus adalah engkau mempengaruhi dan dipengaruhi!

Hanya saja, jangan larut dalam pendapat banyak orang .. dan jika engkau merasa bahwa pendapatmu benar .. tegarlah dan jangan terpengaruh!

Wahai puteraku ..

Engkau dapat merubah keyakinan orang .. dan menguasai hati mereka tanpa engkau sadari! Bukan dengan sihir, bukan pula dengan jampi .. namun, dengan senyumanmu .. dan kosa katamu yang lembut .. dengan keduanya, engkau dapat menyihir!!

Oleh karena itu, tersenyumlah .. maha suci Allah yang telah menjadikan senyuman sebagai ibadah dalam agama kita, dan kita mendapatkan pahala darinya!!

Di Cina .. jika engkau tidak murah senyum, mereka tidak akan berikan lisensi kepadamu untuk membuka kedai ..

Jika engkau tidak menemukan orang yang tersenyum kepadamu, tersenyumlah engkau kepadanya!

Jika bibirmu terbuka karena senyuman .. dengan cepat .. terbuka pula hati untuk mengekspresikan isinya

Jika orang meragukanmu, bela dirimu .. jelaskan .. dan beri keterangan pembenarannya!

Jangan suka nimbrung dan mengenduskan hidungmu dalam segala urusan .. jangan pula ikut-ikutan, berposisi bersama banyak orang saat mereka bersikap!!

Wahai puteraku .. jauhkan dirimu dari hal ini .. aku sangat tidak suka kalau melihatmu seperti ini!!

Jangan bersedih wahai puteraku terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan! Sebab kita tidak diciptakan kecuali untuk diuji dan diberi cobaan .. sehingga Allah melihat kita .. adakah kita bersabar?

Karena itu .. santai saja .. jangan keruh hati! Yakinlah bahwa jalan keluar dekat ..

“jika mendung semakin hitam, pertanda, sebentar lagi hujan”!!

Jangan meratapi masa lalu, cukuplah bahwa ia telah berlalu .. sia-sia kalau kita memegang gergaji kayu, lalu menggergaji!!

Tataplah hari esok .. persiapkan diri .. dan singsingkan lengan baju untuk menghadapinya!!

Jadilah orang yang mulia .. berbanggalah dengan dirimu!

Sebagaimana engkau melihat dirimu, begitulah orang lain akan melihatmu ..

Jangan sekali-kali meremehkan dirimu!! Sebab engkau menjadi besar saat engkau ingin besar .. hanya engkau saja yang memutuskan ia menjadi kecil!


Yoyoh Yusroh

Komisi I DPR RI

Sent from my iPad


Kesaksian Ustadz Hilmi Aminudin atas Ustadzah Yoyoh Yusroh'Ketua dewan Syuro DPP PKS'

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Innalillahi wa inna ilaihi raji’un tsumma Innalillahi wa inna ilaihi

raji’un tsumma Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.

Alhamdulillah wash sholatu was salamu ‘ala rasulillah wa ‘ala

alihi wasohbihi wa ma walah.

Wa qolallahu azza wa jalla fi kitabihil aziz, a’udzubillahi minasy

syaitanir rajim,

wa likulli ummatin ajal, faidza ja-a ajaluhum la yasta’khiruna saah

– wa la yastaqdimun.

wa qola: kullu nafsin dza-iqatul maut, wainnama tuwaffauna ujurakum

yaumal qiyamah, fa man zuhziha ‘anin naari wa udkhilal jannata fa qad

faza. Wa mal hayatud dunya illa mata’ul ghurur.

wa qola: minal mukminina rijalun shodaqu ma ‘ahadullaha alaihi, fa

minhum man qadla nahbahu wa minhum man yantazhir, wa ma baddalu

tabdilaa.

Shodaqollahu azhim

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Saya diminta untuk mewakili keluarga besar almarhumah ustadzah Yoyoh

Yusroh dan keluarga besar ayahanda beliau, ayahanda almarhumah, KH

Abdushshomad (alm) dan Hj. Siti Aminah ibunda Yoyoh, begitu juga tiga

belas anak-anaknya.

Pertama-tama untuk menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada

hadirin-hadirat yang telah meluangkan waktu untuk bertakziyah dan

mendoakan almarhumah. Mudah-mudahan doanya insya Allah diterima oleh

Allah swt.

Jika sebagai manusia ada kekhilafan, ada kesalahan, ada kelalaian mohon

dimaafkan. Begitu juga jika ada hutang-piutang yang tidak diketahui

keluarga mohon disampaikan kepada pihak keluarga untuk diselesaikan dan

atau kemudian jika tidak sempat menghubungi keluarga mudah-mudahan bisa

meridhokan, bisa meridhokan sehingga tidak menjadi beban bagi

almarhumah.

Hadrin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Selain mewakili keluarga besar almarhumah saya di sini juga mewakili

keluarga besar jamaah Partai Keadilan Sejahtera yang pada hari ini merasa

kehilangan kader terbaiknya, kader yang merintis dari awal pertumbuhan

jamaah dakwah ini, gerakan dakwah ini. Dari awal tahun 80 beliau sudah

bergabung dengan aktifitas dakwah ini, bergabung dengan penuh semangat

wala wal intima', semangat loyalitas dan komitmen.

Bergabung dalam gerakan dakwah ini dengan semangat thoat

wat tadlhiyyah. Seluruh hidupnya diwakafkan, diserahkan

pada dakwah ini. Seluruh perjalanan hidupnya telah bergabung dengan

dakwah ini secara totalitas, diberikan untuk dakwah ini. Dalam hal ini

kita merasa kehilangan.

Sesungguhnya yang merasa kehilangan bukan hanya jamaah dakwah Partai

Keadilan Sejahtera, bukan hanya bangsa Indonesia, tetapi saya sendiri

dari sejak pagi menerima takziyah dari segenap penjuru dunia, dari

negara-negara ASEAN, dari negara-negara Timur Tengah menyampaiakn

takziyah ini. Karena sekali lagi yang kehilangan bukan hanya jamaah

dakwah Partai Keadilan Sejahtera, bukan hanya bumi pertiwi Indonesia,

tapi ikut kehilangan juga Masjidil Aqsha dengan Baitul Maqdis-nya,

seluruh mujahidin-mujahidah di Palestin sudah menyampaikan takziyahnya

dan merasa kehilangan. Bukan hanya bumi Indonesia yang kehilangan

amarhumah bahkan bumi di mana terletak Masjidil Aqsha-pun merasa

kehilangan, bumi para mujahidin-mujahidah yang sampai hari ini sedang

dikepung oleh tentara zionisme Israel turut juga merasa kehilangan.

Karena beliau selain mewakili jamaah dakwah Partai Keadilan Sejahtera,

sebagai anggota DPR juga mewakili bangsa Indonesia hadir di tengah-tengah

pejuang mujahidin di Gaza, sehingga mereka pun ikut merasa kehilangan.

Bahkan, baru saja kita juga menerima takziyah dari kesatuan-kesatuan

milliter dan kepolisian Indonesia yang sedang bertugas melaksanakan

menjaga perdamaian di Sudan di Darfur pun menyampaikan takziyahnya.

Semuanya ini adalah merupakan respon atas kehilangan seorang daiyah

seorang mujahid/mujahidah dakwah yang telah memperlihatkan dedikasinya

untuk apa yang dia yakini, apa yang dia cita-citakan dan apa yang dia

perjungkan.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah swt,

Sekilas bagaimana dakwah ini bertemu dengan beliau, pada akhir tahun –

sekitar pertengahan tahun 80 beliau sebagai mahasiswi di IAIN Ciputat,

waktu itu masih mahasiswi baru dan kebetulan saya sekali-kali diundang

ceramah oleh mahsiswa di sana - mahasiswi di sana, ternyata beliau bukan

hanya pendengar ceramah yang baik tapi langsung menginginkan adanya

komitmen dengan nilai-nilai yang diceramahkan. Dan sejak saat itulah

beliau tidak pernah lepas dengan dakwah ini, dengan segala

pengorbanannya. Bahkan ketika rezim Orde Baru memenjarakan saya selama

dua tahun beliau terus melakukan langkah-langkah dakwah dan ketika saya

keluar dari penjara beliau segera menemui saya lagi dan bergabung lagi,

tanpa malu dengan eks tahanan politik. Terus bergabung.

Bahkan ada titik-titik sejarah yang mungkin pada generasi sekarang sulit

mengaplikasikannnya. Ketika masuk saatnya beliau harus menikah beliau

datang kepada saya dan mengatakan, “Ustadz saya diminta orang tua untuk

segera menikah.†Saya katakan, “Insya Allah saya doakan semoga

diberikan kemudahan.†“Tapi calonnya minta dicarikan ustadz,

saya ingin sesama aktifis dakwah.†“Ada pilihan?†“Tidak ada

pilihan. Pilihan jamaah dan pilihan Allah itulah yang akan menjadi

pilihan saya.â€

Dan segeralah saya mencari-cari siapa yang sudah jadi, sudah tentu

pada saat itu masih mahasiswa dan mahasiswi yang iklimnya sulit

untuk siap nikah waktu itu. Dalam kesulitan mencari itu akhirnya kita

menggunakan logika qum ya Hudzaifah! Lalu yang menyambut panggilan

qum ya Hudzaifah, itulah suami beliau yang setia mendampingi

beliau sampai sekarang yaitu akhunal fadhil Budi Darmawan. Yang ketika

saya minta segera mengasih tahu orang tua beliau di Bandung, bahkan belum

tahu nama lengkapnya. Ketika ditanya oleh orang tuanya, “Budi siapa

nama calon istrimu?†“Yoyoh.†“Yoyoh apa?†“Belum

tahu.†Tapi orang tua Budi Darmawan ini seorang sholih dan sholihah dan

menemui saya dan merestui rencana pernikahan bahkan mempersiapkan segala

perangkat rumah tangganya dan kemudian sayalah yang melamar beliau kepada

KH. Abdushshomad almarhum, yang kemudian juga beberapa hari kemudian

menyelenggarakan pernikahannya. Seluruhnya bahkan proses ini sepertinya

almarhumah dan akh Budi Darmawan kayaknya belum pernah ketemu sebelum

proses ini. Inilah sikap generasi pertama dari yang memegang

komitmen dengan dakwah ini. Yang kisah-kisah seperti itu sangat banyak

tapi yang sangat menonjol adalah kisah almarhumah ini.

Begitu juga dengan perjuangan-perjuangan, baik sebelum era reformasi

dengan segala ketekunannya ekspansi dakwah hampir ke seluruh penjuru

Indonesia dan sesudah era reformasi dan kita bersama komponen bangsa yang

lain membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ini menuju yang lebih

baik, almarhumah dengan sangat tekun menjadi legislator dua periode di

DPR, Ti Ti...tiga? Tiga periode di DPR, yang periode

ketiganya ini belum selesai. Jadi beliau tiga periode ini secara terus

menerus berjuang dan membuktikan dedikasi dalam kiprahnya. Bahkan ketika

ditugaskan di komisi I, luar biasa perkembangan kiprahnya merambah

seluruh dunia yang memerlukan kontribusi Indonesia baik dalam pembebasan

Palestina, perdamaian Sudan atau di Lebanon atau di Istanbul hampir

tugas-tugas internasional semua beliau laksanakan. Ini sudah barang tentu

menjadi suri tauladan bagi kita semua dan beliau tidak pernah dalam

melaksankan tugas ini mengeluh biaya dan menanyakan dari mana biayanya?

Siapa yang mengurusnya? Tidak! Seluruhnya dimenej dikelola dengan

kemampuan semangat ruhul badzlu wat tadlhiyah. Keteladanan inilah

yang harus kita ikuti dan kita lanjutkan.

Sudah barang tentu beliau tadi jam 03.30 dipanggil oleh Allah swt untuk

insya Allah menikmati pahala dari kerja keras, dari pengorbanan, dari

perjuangan, dari jerih payah. Mudah-mudahan insya Allah kita diberi

kesempatan oleh Allah swt untuk bergabung dengan beliau kalak di

jannatil Firdausi a'la.

Tadi saya bacakan ayat yang menyebutkan minal mukminina rijalun

shodaqu ma ‘ahadullaha alaihi, fa minhum man qadla nahbahu wa minhum

man yantazhir, dan almarhumah termasuk yang man qadla

nahbahu, telah menunaikan tugasnya dan menghadap kepada Allah

swt, dan kita termasuk waminhum man yantazhir. Mudah-mudahan kita

diberi kekuatan oleh Allah swt utk tetap meneruskan semangat seperti yang

dicontohkan oleh almarhumah yaitu semangat wala baddalu tabdilla,

tidak pernah mau mengubah keyakinan keimanan dan aqidahnya,

tidak pernah mau merubah idealisme sikapnya dan tidak mau merubah minhaj

langkah-langkah perjuangannya dan tdk mau merubah ghoyah tujuan

perjuangannnya, wa ma baddalu tabdiila, itulah yang diwariskan

oleh almarhumah kepada kita. Mudah-mudahan Allah swt pertama-tama

menempatkan almarhumah fi maq'adi shidqin ‘inda

malikin muqtadir dan mudah-mudahan juga memberikan kepada kita

semangat wa ma baddalu tabdiila, istiqomah terus lurus dalam

memperjuangkan nilai-nilai yang diajarkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Hadirin dan hadirat yang dimuliakan oleh Allah swt,

Kisah perjuangan beliau kalau ditulis mungkin berjilid-jilid buku.

Silahkan dari saya sebagai pembuka bagi hadirin-hadirat yang mungkin

kreatif memunculkan sejarah-sejarah perjuangan dari kader-kader dakwah

yang telah qodho nakhbahu yang telah menunaikan tugasnya

dengan sungguh benar. Mudah-mudahan insya Allah bisa diwariskan

kepada generasi penerusnya terutama putra-putrinya yang insya Allah dalam

kesibukannya berjuang tapi insya Allah putra-putrinya tiga belas adalah

minash shilihin was sholihat. Dan ini juga membuktikan bahwa

kesibukan perjuangan tidak membuat lalai mengurus rumah tangga, begitu

juga kesibukan rumah tangga tidak membuat lalai untuk melaksanakan

tugas-tugas perjuangan. Ini contoh mempertemukan antara tugas-tugas

kerumahtanggaan dan tugas-tugas perjuangan disatupadukan dalam jiwa hidup

perjuangan dan pengorbanan yang penuh telah diberikan oleh almarhumah

ustadzah Yoyoh Yusroh. Insya Allah, aqulu qouli hadza, astaghfirullaha li

wa lakum.

Assalamu ‘alaikum wr wb.

[Translate dari rekaman audio oleh Abu Rasyidah /

www.mimbarpenyuluh.com]


Catatan:

Sambutan ini disampaikan dihadapan ratusan pelayat setelah

pelaksanaan sholat jenazah atas almarhumah Yoyoh Yusroh di Masjid Komplek

Rumah Dinas DPR RI – Kalibata, Sabtu 21 Mei 2011 / 17 J. Tsani 1432,

sesaat sebelum diberangkatkan ke Tangerang untuk dimakamkan.

Teks kesaksian ini merupakan hasil translate dari rekaman suara, dan

ada beberapa kata yang barangkali tidak sama persis karena suaranya tidak

terekam jelas (sepertinya tidak lebih dari 5 kata), tetapi tidak sampai

menggangu dari segi isi.

Nada suara ustadz Hilmi Aminudin berat dan beberapa kali sangat

nampak kesedihan dan keharuan beliau bahkan hampir pecah tangis.

Dari kalangan jamaah juga sesekali terdengar isak tangis kesedihan

dan beberapa kali terdengar takbir mendengar kisah perjuangan almarhum

ustadzah Yoyoh Yusroh. Posted by Maznah Daud at 5:10 PM


tersenyum sehingga pengakhirannya..


2 comments:

ukhti jafas said...

sesak nafas ana bacanya...
seorang wanita yg di rindukan surga...

Ukhti Sarah said...

SUBHANALLAH..moga beliau memperoleh Jannah~

Post a Comment

UrComment..